Resensi Novel Avatar Keadilan

Pesona Keadilan Maharatu Shima
Judul            : Avatar Keadilan Pesona Kebajikan
                       Maharatu Shima dari Negeri Kalingga:
                       Ajaran Kebenaran Sebagai Budi
                        Pekerti
Penulis        : Nararosa
Penerbit         : Diva Press
Cetakan        : l, 2010
Tebal            : 371 halaman
ISBN             : 978-602-955-571-4

Kalau ada seorang ratu yang memerintah sebuah kerajaan dengan sangat adilnya, itulah Sang Maharatu Shima, penguasa Kerajaan Kalingga. Kisah ini begitu melegenda, walaupun sejarah belum bercerita banyak mengenai keberadaan Maharatu Shima.

Ketika seseorang ingin memperoleh kesenangan dengan cara yang mudah dan singkat, biasanya hal tersebut didapatkan dengan cara yang tidak baik. Pencurian, perampokan, penipuan terus ada dari zaman dahulu hingga sekarang. Kehadiran hukum diperlukan untuk menata kehidupan. Tanpa hukum, semua akan hancur berantakan dan musnahlah kehidupan. Barang siapa yang bersalah harus menerima hukuman atas apa yang ia perbuat.

Buku fiksi ini ditulis oleh Nararosa. Nararosa adalah seorang konsultan di bidang manajemen sumber daya manusia. Ia sering memberikan pelatihan mengenai manajemen dan kepemimpinan. Pendidikan formal terakhir yang ia tempuh adalah ilmu hukum dan magister manajemen sumber daya manusia. Karena suka menulis dan berkelana, ia akhirnya berhasil menulis buku ini. Untuk memberi kesadaran kepada pembaca mengenai keadilan melalui sebuah buku fiksinya.

Di dalam buku terbitan Diva Press ini dikisahkan tentang Nongga yang tinggal wilayah Kerajaan Kalingga bersama ibunya yang sangat mengasihinya, sedangkan ayahnya yang pergi melaut tak kunjung pulang. Kerajaan Kalingga menganut dua kepercayaan, yaitu Hindu dan Buddha. Dan rakyat Kalingga memadukan kebenaran yang ada di kedua agama. Suatu hari ibu Nongga meninggal, karena dibunuh oleh perampok. Kini Nongga hidup sebatang kara, dan berharap ayahnya pulang. Nongga kini diasuh oleh seorang biksu yang bernama Janabadra.

Nongga menyelamatkan nyawa putra mahkota, Dia kemudian diangkat menjadi anak dari permaisuri, dan namanya diubah menjadi Shima. Namun, ia memilih untuk tinggal di Wihara Suttha bersama Mahaguru Janabadra. Ia tumbuh menjadi gadis cantik dan pintar di sana. Putra mahkota juga sering berkunjung ke wihara untuk menuntut ilmu sekaligus menemui Shima, adik angkatnya. Karena keakraban itulah, kemudian tumbuh benih cinta di antara keduanya.

Shima memutuskan mengembara untuk mencari asal leluhur. Suatu hari ayahnya datang di alam mimpi Shima dan menyuruh Shima untuk mencari tempat bernama Bumi Sambara. Untuk menemukan tempat itu membutuhkan waktu lama dan banyak rintangan yang sulit. Ia juga menyempatkan diri untuk berbuat keadilan, memberantas perampok serta mengajari bercocok tanam di daerah yang ia lewati. Dan membangun sebuah Istana Bumi Sambara yang makmur.

Raja telah meninggal dan putra mahkota kini dinobatkan menjadi seorang raja di Kerajaan Kalingga. Akhirnya takdir mempertemukan Shima dan raja, kemudian mereka menikah. Setelah pernikahan Shima memiliki dua orang anak, seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan.

Karena gigitan ular saat berburu di hutan, raja sakit parah, kemudian paman Shima datang dan menyembuhkan raja. Namun, pada akhirnya raja buta dan Shima membantu semua tugas raja. Raja merasa menjadi seorang yang tak berguna, kemudian ia izin untuk melakukan semadi, dan menyerahkan kekuasaannya kepada Shima, karena putra mahkota masih kecil. Shima dengan berat hati merelakan kepergian suaminya. Kemudian Shima diangkat menjadi ratu Kerajaan Kalingga.

Pada pemerintahan ratu Shima, keadilan ditegakkan. Untuk menegakkan keadilan di Kerajaan Kalingga, dibuat hukum berdasarkan nilai-nilai nenek moyang, nilai-nilai Hindu dan nilai-nilai Budha. Bahwa seseorang yang membunuh akan dipancung, seseorang yang mencuri tangannya dipotong, seseorang yang memperkosa kemaluannya dipotong, seseorang yang menipu lidahnya dipotong dan seseorang yang membuat onar dijatuhi hukuman pasung. Kini Kerajaan Kalingga menjadi aman dan tentram karena hukum ditegakkan, dan tidak memandang pangkat serta jabatan. Dan Ratu Shima kini disebut sebagai Maharatu Shima, karena telah berhasil menyejahterakan rakyat Kalingga.

Pada suatu hari Kerajaan Kalingga gempar karena putra mahkota mencuri dan memaksa Shima untuk memotong tangan putra mahkota. Walau terasa sangat menyakitkan Maharatu Shima harus melakukannya demi sebuah keadilan. Karena hukuman akan tetap berlaku bagi siapapun yang bersalah. Hal itu menyebabkan Kerajaan Kalingga kehilangan pewarisnya. Dan akhirnya Kerajaan Kalingga diserahkan kepada menantu dari Maharatu Shima yang juga merupakan raja dari Kerajaan Galuh.

Karya fiksi ini bercerita tentang sejarah, di mana masih ada perbedaan penafsiran mengenai kebenaran isi dari cerita fiksi ini, yang merupakan cerita yang diyakini pernah terjadi pada zaman dahulu. Karena hanya disampaikan dari mulut ke mulut. Dan bukti pendukung mengenai keberadaan Maharatu Shima yang pernah berkuasa di Kalingga masih kurang.

Kepopuleran kisah Maharatu Shima membuat penulis tertarik untuk mennjadikannya menjadi sebuah buku fiksi. Dan akan memberikan pencerahan kepada pembaca. Mengenai keajaiban sebuah keadilan. Di dalam buku ini, kehidupan akan jauh lebih baik dengan keadilan.  Semua orang diperlakukan sama di depan hukum. Keuletan penulis membuat cerita fiksi bertema keadilan ini menjadi sebuah hiburan sekaligus menjadi motivasi yang mendorong pembaca menjadi pribadi yang senantiasa berbuat baik dan mengutamakan keadilan.

Kemasyhuran kisah Maharatu Shima akan memberi contoh perilaku adil yang harus dimiliki oleh pemimpin negeri ini. Dan penulis pun menuliskan di awal buku bahwa buku ini dipersembahkan kepada Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden pada saat itu. Dapat kita ketahui bahwa pada akhir-akhir ini banyak terjadi kejahatan seperti korupsi, pencurian, penipuan dan sebagainya. Jika konsep keadilan yang ada di buku ini jika diterapkan oleh pemimpin bangsa, Indonesia akan menjadi negara yang kokoh karena keadilannya.

Komentar

Posting Komentar

Mari berkomentar dengan sopan :)

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku Elektronika Dasar 1

Naskah Drama Pengalaman Mengesankan